RSS

Analis Kimia dan Analis Hidup

Suatu profesi akan lebih berarti jika kita tahu makna dari profesi yang kita kerjakan. Bukan hanya untuk mencari sepucuk uang, tetapi mecari makna yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Walaupun mungkin profesi tidak sesuai dengan passion kita, namun kita dapat mencari keterkaitan antara profesi dengan hidup. Seperti profesi sebagai analis kimia yang jika kita tahu bahwa peristiwa-peristiwa dalam kimia memiliki hubungan erat dengan kehidupan. Sehingga kita dapat menumbuhkan ketertarikan dengan ilmu kimia sebagai profesi kita.
            Peristiwa pertama di dalam ilmu kimia yang dapat dihubungkan dengan kehidupan yaitu pembuatan larutan. Ketika kita akan membuat larutan, kita dapat mencampurkan zat terlarut ke dalam pelarut. Umumnya zat terlarut akan larut dalam pelarut yang memiliki sifat sama. Tetapi jika kita terus-menerus menambahkan zat terlarut ke dalam pelarut ada saatnya zat tersebut tidak akan larut lagi. Keadaan ini dinamakan sebagai tepat jenuh dan sampai pada akhirnya larutan akan menjadi lewat jenuh. Hal ini dapat dikaitkan dengan kehidupan. Jika seseorang menjalani aktivitas yang rutin dilakukan, ada suatu keadaan ketika orang tersebut merasa jenuh dengan rutinitas tersebut.
            Peristiwa selanjutnya misalnya antara molekul polar dan nonpolar. Dalam kehidupan, seseorang dapat berinteraksi dengan baik jika memiliki pemahaman yang sama. Biasanya seseorang tersebut akan merasa kurang nyaman atau bahkan tidak nyaman bila dekat dengan orang yang memiliki pemahaman berbeda. Sama halnya dengan ilmu kimia, di dalam kimia molekul polar akan larut dengan molekul polar. Begitupun molekul nonpolar akan larut dengan molekul nonpolar juga. Jika molekul polar dengan molekul nonpolar disatukan, kelarutan akan kecil dan hampir tidak terjadi.

            Lalu contoh lainnya yaitu reaksi antara zat A dan zat B kurang reaktif akan lebih cepat bereaksi jika ditambahkan katalis. Katalis dalam reaksi hanya untuk mempercepat reaksi saja. Pada kehidupan sehari-hari, jika orang A bertemu dengan orang B yang memiliki sifat sama yaitu kurang aktif dalam berinteraksi, hubungan mereka tidak akan erat. Tetapi jika ada orang C yang interaksi sosialnya baik dan kenal dengan orang A dan orang B lalu memperkenalkan mereka maka hubungan mereka akan lebih erat. Dalam hal ini orang C sebagai pererat hubungan orang A dan B.

Ketika Tak Tahu Harus Menunggu atau Meninggalkan

Aku tertegun diam di dalam keramaian.
Menanti sebuah jawaban tanpa pertanyaan.
Mencari sebuah kata yang belum terucap.
Hati ini seakan ingin berlari.
Namun terjerat oleh tali rindu.
Ketika burung-burung menghampiri mengajakku pergi.
Sayapku rasanya terpaku oleh rasa yang dalam.
Rasa itu ada namun tak tahu dimana.
Ketika bulan telah terganti oleh matahari.
Namun bintang masih diam menunggu bulan kembali.
Ketika tak tahu harus menunggumu di dermaga kerinduan atau melangkahkan kaki menyusuri setiap langkah baru dengan dirinya.

#untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Menghargai Waktu itu Penting

Banyak yang bilang, orang Indonesia itu kurang menghargai waktu. Ini terbukti ketika ada suatu pertemuan jadwal yang telah diatur sering tidak tepat waktu karena banyak yang mengulur-ulur waktu. Sederhananya, jika kita janjian dengan teman di suatu waktu, jarang sekali kita akan bertemu dengannya di waktu yang tepat.

Dalam hal seperti ini sangat disayangkan, karena sebenarnya waktu itu sangat berharga. Biasanya kita akan sangat menghargai waktu jika di akhir sudah terasa bahwa kita telah membuang-buang waktu, akhirnya hanya penyesalan yang dapat dilakukan.

Menghargai waktu juga salah satu kunci kesuksesan seseorang. Biasanya orang yang ingin sukses selalu mempergunakan waktunya sebaik mungkin. Tidak menggunakan waktu dengan hal-hal yang percuma ataupun mengulur-ulur waktu ketika ada janji bertemu dengan seseorang.

Sebenarnya mudah saja ketika kita ingin menghargai waktu atau tepat waktu. Cukup kita memikirkan saja ketika kita ada janji bertemu dengan seseorang, lalu kita sudah datang tepat waktu sedangkan orang tersebut datang terlambat yang akhirnya kita harus menunggu lama. Dari hal itu, kita tahu bahwa menunggu itu bosan, maka dari itu kita harus menghargai waktu dengan datang tepat waktu.

Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menjalani kehidupan kita harus mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Karena waktu itu tidak dapat diulang. Satu detik saja kita membuang waktu, akibatnya akan terasa di waktu yang akan datang.

#untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Masalah Hati

Ada beberapa yang sensitif ketika berbicara tentang hati. Mungkin karena pengalaman pahitnya. Tapi jika kita sadari, hati selalu berkaitan dengan semua yang ada di kehidupan. Bukan hanya dengan masalah percintaan. Karena ketika kita hidup bukan hanya otak yang dipakai, tapi hati juga ikut terlibat.

Banyak momen ketika kita memilih, hati yang sangat signifikan berperan mana yang lebih kita pilih atau dengan kata lain ‘srek’ di hati. Hati dan pikiran saling bekerja sama untuk menghadapi masalah-masalah di kehidupan ini. Karena dengan itu, kita dapat menentukan mana yang baik dan mana yang buruk.

Mungkin setiap orang berbeda dalam kepekaan hatinya. Itu karena setiap orang juga berbeda dalam menggunakan logikanya. Ada orang yang sangat menggunakan perasaan dalam hal apapun, ada juga orang yang lebih menggunakan logika. Katanya perempuan lebih menggunakan perasaan dibanding laki-laki yang lebih menggunakan logika dalam menghadapi masalah. Itu bukan karena laki-laki tidak punya perasaan atau hati. Tapi mungkin mereka ga mau ribet-ribet, karena katanya kalau berurusan dengan hati atau perasaan itu jadi ribet.


Hati dan pikiran itu saling mempengaruhi, jika kita berpikiran positif maka hati pun akan terjaga dari hal-hal yang buruk. Sebaliknya jika kita selalu berpikiran negatif, maka hati kita pun ikut terkontaminasi oleh perasaan-perasaan yang buruk. Maka dari itu, hendaknya kita selalu menjaga hati dan pikiran dari hal-hal yang negatif atau merugikan kita.

#untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Bersyukur itu Indah

Pernah bertanya mengapa air di sungai tidak pernah berhenti untuk mengalir? Ya, aku pernah bertanya tentang hal it pada diri seindiri. Bukan hanya dengan pendekatan fisika ataupun kimia kita dapat menjawab pertanyaan itu. Kita juga dapat mengaitkan hal itu dengan kehidupan di dunia ini.

Mungkin air di sungai telah lama capai untuk mengalir. Mungkin air di sungai ingin diam saja seperti air di danau. Mungkin air di sungai telah lelah untuk menghadapi batu-batu besar. Tetapi itu semua sudah menjadi kehendak Allah SWT. Seperti halnya manusia, makhluk lain pun hanya dapat berencana, tetapi hanya Allah yang dapat menentukan takdir.

Ini sudah menjadi tugas air di sungai untuk mengalir, menghadang batu-batu besar yang ada di sungai, ataupun berlari-lari menuju tepi dengan dorongan air yang lain di belakangnya. Karena ketika kita melihat air di danau, mungkin air danau pun iri pada air di sungai. Mungkin mereka bosan selalu tergenang di suatu wadah. Mungkin mereka juga ingin seperti air di sungai yang terus mengalir mengikuti aliran sungai. Tetapi ini juga telah menjadi tugas bagi air di danau yang telah menjadi takdir dari Allah.

Begitupun manusia, masih banyak orang yang merasa iri terhadap orang lain. Kita menganggap bahwa orang lain lebih enak hidupnya. Tetapi jika kita tahu, banyak juga orang lain yang ingin seperti kita. Yang menganggap hidup kita lebih enak daripada mereka.


Yang kita dapat lakukan sekarang hanya bersyukur. Mensyukuri setiap takdir dan anugerah yang diberikan oleh Allah pada kita. Karena jika kita selalu melihat orang lain, kita akan selalu merasa kekurangan. Dengan bersyukur, kita akan merasa indah dalam menjalani kehidupan ini.

#untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Ekspresi Wajahku Mengundang Tanya

Masih teringat ketika aku masuk ke tempat atau forum baru. Kesan pertama dari mereka ketika melihat ekspresi wajahku banyak yang bilang  jutek, pendiam, sombong, atau juga pemalu. Bahkan setiap aku masuk di sekolah baru, teman-teman baruku juga berpendapat seperti itu. Tapi diantara mereka lebih banyak yang bilang aku jutek.

Seakan tak mau dibilang jutek lagi. Aku selalu mencoba untuk bersikap ramah dihadapan mereka. Tetapi ternyata usahaku belum berhasil. Masih banyak orang yang berpendapat jutek dan takut ketika melihat aku.

Sebenarnya  tak ada maksud untuk bersikap seperti itu kepada mereka. Ini hanya sifat bawaan aku dari kecil. Ketika aku masuk ke dalam suasana, tempat atau forum baru, memang ada waktunya untuk aku diam terlebih dahulu. Bukan karena aku tidak suka atau tidak nyaman terhadap orang-orang atau suasananya. Tetapi itu merupakan proses adaptasi diri. Sulit untuk aku langsung berbaur di dalam suasana baru.


Dari sana aku tahu, untuk menciptakan citra yang baik dari seseorang itu dilihat dari kesan pertama ketika bertemu. Jadi, bersikap ramahlah kepada setiap orang walaupun belum pernah bertemu sekali pun.  

#untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia